SURABAYA
(Lentera) -Ketua Forum Komunikasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (FK
Patuh) Jawa Timur, Ahmad Bajuri, mengungkapkan adanya regulasi baru terkait
pelaksanaan ibadah umrah tahun ini.
Hal
ini ia sampaikan dalam Seminar Kesehatan bertajuk Apa Manfaat Vaksin Meningitis
yang digelar FK Patuh Jatim, bersama Biofarma dan BBKK Surabaya di Deka Hotel
Surabaya, Rabu (25/7/2025).
Bajuri
menyebut, kebijakan ini dikeluarkan untuk meningkatkan keamanan dan kesehatan
jamaah serta menanggapi kondisi geopolitik di kawasan Timur Tengah.
“Tahun
lalu, vaksin polio belum diwajibkan, namun tahun ini sudah. Ini sebagai bentuk
kewaspadaan karena ditemukan kasus jamaah yang terpapar setelah kembali dari
tanah suci,” kata Bajuri ketika ditemui usai acara, Rabu (25/7/2025).
Ia
mengungkapkan, hal ini menjadi tanda siaga satu terhadap perlindungan kesehatan
jamaah, yang tak boleh diabaikan oleh pihak biro maupun calon jamaah sendiri.
Selain
itu, Bajuri juga mengingatkan bahwa pemeriksaan kartu vaksin akan dilakukan
secara ketat di bandara.
“Bagi
mereka yang membawa kartu vaksin palsu, atau membawa kartu tapi sebenarnya
tidak divaksin, akan ketahuan saat pemeriksaan. Maka hati-hati, jangan sampai
gagal berangkat hanya karena tidak vaksin,” ungkapnya.
Selain
itu, Bajuri juga menyoroti dampak dari konflik Iran-Israel terhadap industri
perjalanan umrah. Ia menyebutkan ada tiga hal utama yang perlu diwaspadai.
Pertama,
kenaikan harga transportasi, sebagai dampak dari ketidakstabilan kawasan.
Kedua, kmungkinan penundaan jadwal keberangkatan akibat perubahan rute atau
kebijakan maskapai.
Ketiga,
kekhawatiran psikologis jamaah, terutama karena ketakutan akan serangan rudal
atau konflik yang meluas. Namun, ia menegaskan bahwa kekhawatiran tersebut
tidak perlu dibesar-besarkan.
“Jarak
antara lokasi konflik dengan kota-kota suci seperti Jeddah dan Madinah itu
jauh. Maka dari itu, kami mendorong semua biro perjalanan untuk memberikan
edukasi dan menenangkan jamaah. Meskipun ada gejolak di Timur Tengah, ibadah
umrah tetap aman dan nyaman,” tegasnya.
FK
Patuh Jatim juga mengajak seluruh penyelenggara perjalanan ibadah untuk
bersama-sama memproklamasikan bahwa umrah tetap berjalan normal dan aman, demi
menjaga kepercayaan dan kenyamanan jamaah.
"Jadi,
jamaah enggak perlu takut atau khawatir akan hal itu," tutupnya.
Sementara
itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari FK Unair dr. Ari Baskoro, Sp. PD,
K-AI, FINASIM mengungkapkan pentingnya vaksin meningitis dan polio untuk jamaah
umroh.
Menurutnya,
vaksinasi memiliki peran penting dalam mencegah penularan penyakit, bukan
mengobati. "Kalau kita bicara haji atau umrah, jamaah itu akan berkumpul
di tempat-tempat super padat. Misalnya di Mina, kepadatannya bisa mencapai 0,8
meter persegi per orang. Di Arafah mungkin sekitar 1,7 sampai 1,8 meter persegi
per orang. Ini membuat penyakit sangat mudah menular," jelasnya.
Ia
menekankan, meski penyakit meningitis tidak tergolong endemis di Indonesia,
risiko meningkat ketika jamaah berada di Arab Saudi. “Meningitis jenis
meningokokus itu endemis di kawasan Afrika Sub-Sahara, dan Arab Saudi termasuk
salah satu negara yang memiliki risiko penularan,” ungkapnya.
Karena
itu, vaksin meningitis menjadi perlindungan utama untuk jamaah Indonesia yang
akan berinteraksi dengan warga dari berbagai negara endemis.
Sementara
untuk polio, ia menjelaskan, polio bisa menyerang siapa saja, termasuk orang
dewasa. “Polio itu bisa menimbulkan kelumpuhan. Tahun 2024 lalu sempat terjadi
outbreak atau wabah di beberapa wilayah seperti Jawa Tengah. Bahkan hanya satu
atau dua kasus saja sudah dianggap gawat karena bisa menular cepat,” jelasnya.
Untuk
itu, mulai tahun 2025 seluruh jamaah umrah dan haji dari Indonesia wajib
menerima vaksin polio, sebagai langkah perlindungan menyeluruh.
Ia
menekankan vaksinasi bukan hanya soal kepatuhan terhadap aturan, tapi juga
bentuk tanggung jawab menjaga diri dan orang lain.
“Kalau tidak divaksin, bukan cuma membahayakan diri sendiri, tapi juga jamaah lain. Maka penting bagi biro travel dan calon jamaah untuk memahami bahwa ini bukan formalitas, tapi langkah penyelamatan," tutupnya.