"Bu, ternyata seragam batik kita terlihat kentara sekali saat di Airport"
"Bagussss" imbuhnya.... itu adalah komentar salah satu jamaah yg umroh Agustus lalu.
Batik kami adalah batik cap yang di produksi oleh pengrajin batik di Banyuwangi. Kami memesan sejak 2013 hingga sekarang. Sejak usaha batik tersebut dikelola sang Bapak, lalu beliau stroke hingga meninggal. Sekarang dipegang istrinya. Banyak tawaran. Tapi kami tidak pernah pindah ke lain hati. Dalam kehidupan, meskipun itu bisnis, tetap dibutuhkan kesetiaan.
Apa yg kami peroleh? ... Khusus batik seragam kami dengan warna hijau...dan toletan warna kuning dan warna lain, hanya dibuat untuk kami.
Menurut kami
batik ada 3 macam.
1. Batik Tulis
2. Batik Cap Tulis
3. Batik Cap
Kain bermotif batik yang dikerjakan oleh mesin. Bukanlah batik. Tapi hanya kain bermotif batik. Banyak membanjiri pasaran dengan harga beragam. Sesungguhnya banyak kain batik printing diproduksi negara lain. Masuk ke Indonesia dan kita beli. Ironi.
Batik seragam Balqis Travel adalah batik cap (tembaga) kadang jika gambar kurang sempurna, ditambah dengan tangan menggunakan besi yang dipanaskan. Kesemuanya menggunakan tenaga manusia. Kadang saat musim kemarau batik kami terkesan agak kasar karena lapisan lilinnya belum terbasuh sempurna. Dibutuhkan air berkali kali bilas, agar lapisan lilin dari proses pewarnaannya bersih sempurna. Saat musim kemarau, kadang air sulit didapat.
Kami mengenakannya dengan bangga.
meskipun saat memesan batik kami harus menunggu. Tidak seperti batik printing yang tersedia glondongan. Saat musim hujan proses batik dari pembuatan hingga dikeringkan membutuhkan waktu lebih lama, hingga tiba di kantor kami.
Batik kami pesan dari Banyuwangi dg motif khasnya Gajah Oling. Karena kami berdomisili di Jawa Timur. Banyuwangi, adalah salah satu kawasan molek Jawa Timur yang keindahannya sangat mempesona. Saat ini Banyuwangi menjadi salah satu kabupaten yang perubahan kecantikannya sangat menonjol.
Batik seragam kami juga tidak ada tulisan PT. ABECE Mitrasanjaya atau Balqis Travel. Karena setelah pulang umroh, kami berharap jamaah masih memakainya. Tanpa rikuh. Kami sangat bahagia, saat beberapa kali jamaah mengirimkan photo menggenakan seragam batik Balqis Travel di beberapa acara.
Lembaran lembaran batik cap tulis kami, menyimpan peluh pengrajin Banyuwangi dengan Asa-nya. Tetap berkarya, melestarikan kulture peninggalan nenek moyang.
Bagaimana bisa kami tidak setia ?